Sadahurip namanya tak terlalu populer dan jarang disebut oleh para pendaki atau pencinta alam. Meskipun, gunung yang berada di Garut ini mempunyai keistimewaan yang unik dan tak dimiliki oleh gunung-gunung lainnya di Indonesia.

Mengenal Gunung Sadahurip

Gunung Sadahurip mempunyai format bukan kerucut atau strato, maar, atau tameng seperti format biasa gunung lainnya. Melainkan, gunung hal yang demikian berbentuk piramida, sehingga oleh warga sekitar disebut pula gunung piramid, pantas dengan format kenampakan alamnya yang mempunyai empat sisi dan sudut yang cukup lancip padahal tak terlalu terang jalanjalanaja.com.

Tak cuma itu saja, Gunung Sadahurip yang langka formatnya ini, juga mempunyai cerita rakyat yang tak lazim. Warga Garut, lebih-lebih warga Desa Sadahurip, Kecamatan Pangatikan, Wanaraja, Garut, Jawa Barat, bahkan menganggap gunung ini keramat.

Baca Juga : Rekomendasi Restoran Di Daerah Kuningan

Kecuali gunung keramat, gunung yang lokasinya di sebelah timur Kampung Cicapar hal yang demikian ialah salah satu daerah bercocok tanam warga sekitarnya. Tak cukup hingga di situ, Gunung Sadahurip bahkan malahan cakap menarik peneliti bukan cuma traveler saja.

Akan namun, berdasarkan sumber yang rangkum, padahal sudah banyak peneliti yang datang ke Gunung Sadahurip, belum ada hasil atau penjelasan berhubungan dengan penelitian peninggalan sejarah di gunung. Peneliti juga infonya belum mempunyai hasil penelitian mengenai dua lubang tanah yang menganga di puncak gunung.

Penelitian Gunung Sadahurip

Banyaknya peneliti yang melaksanakan penelitian di Gunung Sadahurip, membikin banyak pula hasil penelitian yang dijumpai di lapangan. Seperti yang ditemukan oleh Sosial Turangga Seta, mengatakan Gunung Sidahurip ialah piramida. Sementara, berdasarkan hasil penemuan dari BPPT dan PVMBG, Gunung Sidahurip mempunyai batuan piramida, yang tertata atas tanah setebal 5 meter dan tertutup batuan.

Lebih lanjut, batuan yang menutup hal yang demikian mempunyai empat sisi dan empat sudut bujur kandang layaknya format piramida. Kecuali itu, ujung gunung juga lancip, sehingga hal hal yang demikian lah yang membikin Gunung Sidahurip dijuluki gunung piramida.

Keunikan Gunung Sadahurip bahkan tak cukup hingga pada format dan perlakuan warga yang mengkeramatkannya saja. Tetapi, Gunung Sadahurip yang juga ialah lokasi bercocok tanam ini tak pernah longsor, meskipun gunung tak ditumbuhi pohon-pohon sebagai pencegah abrasi dan longsor, karena cuma diaplikasikan sebagai lokasi bercocok tanam saja.