Mengintip Pesona Keindahan Danau Kaco di Jambi – Danau Kaco merupakan salah satu danau yang terletak di Desa Lempur, Kabupaten Kerinci. Danau ini mempunyai keunikan tertentu sebab sanggup memancarkan cahaya disaat malam bulan purnama. Mempunyai air bercorak biru, membuat danau ini sangat menawan dan mempesona.
Halaman Nasional Kerinci Seblat menaruh bermacam keindahan alam yang sanggup menghipnotis jutaan pasang mata. Tidak heran rasanya bila kawasan ini sering jadi destinasi wisata mulai dari wisatawan lokal sampai mancanegara. Pada wilayah ini pula mempunyai sebagian danau menawan dan pula mempesona, salah satu diantarannya merupakan Danau Kaco.
Ialah salah satu danau dari 5 danau yang ada di Desa Lempur, tempat wisata ini mempunyai energi tarik dan keunikan tertentu. Jernih dan birunya air danau sanggup memancarkan kemilau cahaya, bak intan permata di tengah hutan belantara. Danau juga terus menjadi mempesona, dengan keindahan alam dekat yang masih asri dan terpelihara.
Secara geografis, Danau Kaco terletak pada Desa Lempur, Kecamatan Gunung Raya, Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi. Berjarak kurang lebih 40 km dari Kota Sungai Penuh, wisatawan dapat mengarah ke Desa Lempur dengan ekspedisi yang memakan waktu kurang lebih 40 menit sampai satu jam. Ada angkutan universal yang dapat digunakan, namun wisatawan pula bisa memakai kendaraan individu baik motor maupun mobil.
Usai datang di Desa Lempur, ekspedisi mengarah danau wajib dilanjutkan dengan trekking sepanjang kurang lebih 3 jam. Lebatnya hutan yang masih lestari juga wajib dilalui wisatawan buat mengarah ke posisi danau. Bermacam rintangan semacam melewati sungai, medan terjal pula jadi tantangan yang wajib ditaklukkan. Ekspedisi ini sangat sesuai untuk para wisatawan yang hobi berpetualang di alam liar.
Baca Juga: Mengintip Pesona Keindahan Alam di Nusa Penida Bali
Pesona Danau Kaco
Dalam ekspedisi, wisatawan akan di sambut dengan bermacam fenomena alam semacam kicauan burung- burung liar nan merdu. Tidak tidak sering, akan didengar pula suara- suara serangga yang akan setia menemani ekspedisi travellers. Hutan yang masih asri dan hijaunya pepohonan sangat nikmat ditatap mata, tidak hanya itu hawa sejuk dataran besar juga dapat dialami.
Berlokasi di wilayah dataran besar, Danau Kaco terletak pada ketinggian menggapai 1. 289 m diatas permukaan laut. Tidak semacam danau- danau yang ada di Kerinci yang lain, danau ini relatif lebih kecil. Luasnya cuma dekat 90 m persegi, dan kedalaman yang masih belum dapat diukur. Pernah diadakan riset di danau ini, tetapi anehnya para penyelam senantiasa kehilangan oksigen dikala belum memegang bawah danau.
Pesona danau juga akan mendadak menyembuhkan rasa penat wisatawan usai melaksanakan ekspedisi yang menghabiskan tenaga. Hamparan air danau yang biru, dan jernihnya air jadi fenomena unik ditengah lebatnya hutan Halaman Nasional Kerinci Seblat. Saking jernihnya air gerombolan ikan yang berenang dengan leluasa akan nampak jelas dari permukaan air.
Dalam bahasa Indonesia, kaco sendiri dapat dimaksud selaku cermin. Cocok namanya, jernihnya air pada danau ini memanglah semacam cermin yang sanggup memantulkan cahaya. Tidak cuma pada siang hari, kala malam datang keindahan danau juga terus menjadi memancarkan pesonanya. Danau ini sanggup memantulkan cahaya bagaikan kilauan mutiara.
Apalagi dikala bulan purnama, cahaya yang dipancarkan juga terus menjadi cerah. Wisatawan yang camping disekitar danau juga tidak lagi membutuhkan penerangan sebab cahaya yang dipancarkan danau ini. Pemicu timbulnya cahaya yang begitu cerah dari danau juga masih jadi misteri yang belum terpecahkan.
Warga setempat yakin, kalau di bawah Danau Kaco masih tersimpan harta karun berbentuk intan permata. Memanglah ada suatu legenda yang menyelimuti danau ini secara turun temurun. Konon dulu kala hidup seseorang gadis yang ialah anak dari Raja Gagak. Gadis Raja Gagak tersebut sangat diketahui akan kecantikannya sehingga banyak pemuda yang bernazar meminangnya.
Para pemuda juga membagikan beberapa batu mulia kepada Raja Gagak buat melamar putrinya. Saking bingungnya raja, tiada satu juga pemuda yang diseleksi buat jadi suami gadis tersebut. Malangnya, malah Raja Gagak menodai anaknya sendiri dan membuangnya kedalam danau bersama- sama dengan tumpukan batu- batu mulia.
Sesepuh desa juga yakin kalau kemilau cahaya yang keluar dari dalam danau berasal dari batuan mulia tersebut. Apalagi, mitosnya arwah si gadis masih gentanyangan disekitar danau dan hendak menuntut balas. Terlepas dari segala cerita misteri yang menyelimuti, keindahan danau ini senantiasa saja tidak dapat dilewatkan begitu saja.