Gunung Gede Pangrango yakni sebuah gunung di Pulau Jawa, tepatnya di Provinsi Jawa Barat yang masuk dalam wilayah Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP). Gunung hal yang demikian yakni salah satu yang tak jarang dikunjungi para sobat gunung yang hendak berkemah sambil melepas penat dari hiruk-pikuk perkotaan. Tapi kecuali menjadi salah satu gunung yang tak jarang didaki, Gunung Gede Pangrango jalanjalanaja.com juga mempunyai sejumlah fakta menarik yang sudah dirangkum merupakan sebagai berikut, Kamis (18/2/2021):

1. Peringkat pertama yang paling banyak dikunjungi Gunung Gede Pangrango, dalam hal ini semua wilayah TNGGP, sukses menduduki peringkat pertama dalam daftar 10 TN yang paling banyak dikunjungi sepanjang 2020. Isu hal yang demikian diunggah oleh akun Instagram @ayoketamannasional yang dikelola Direktorat Pemanfaatan Jasa Lingkungan Hutan Konservasi, Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Kekuatan Alam dan Ekosistem, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Posisi yang diraih TNGGP sukses menaklukkan sebagian TN ternama seperti TN Bantimurung Bulusaraung, TN Bromo Tengger Semeru, TN Alas Purwo, pun TN Komodo.

Baca Juga : Jalanan Pendakian Gunung Salak di Indonesia

2. Jalanan pendakian masih ditutup Ketika ini, jalanan pendakian Gunung Gede Pangrango masih ditutup semenjak 1 Februari 2021. Rencananya, jalanan akan dibuka pada 28 Februari. jikalau pada 1 Maret cuaca dalam situasi buruk menurut prakiraan Stasiun Meteorologi BMKG Citeko Bogor, karenanya jalanan pendakian akan ditutup sampai berita lebih lanjut.

3. Daerah rehabilitasi Owa Jawa TNGGP yakni daerah pelestarian Owa Jawa, salah satu satwa endemik Indonesia yang terancam punah dampak banyaknya eksploitasi untuk dibuat peliharaan, serta perusakan hutan. Mengutip website sah TNGGP, mereka berprofesi sama dengan Yayasan Owa Jawa, Conservation International Indonesia, dan Universitas Indonesia untuk menyelamatkan dan merehabilitasi Owa Jawa semenjak 2006. Pada 3 Februari, TNGGP mengumumkan berita bersuka cita merupakan lahirnya bayi Owa Jawa betina dari pasangan Owa Jawa bernama Jolly dan Boby di sentra penyelamatan dan rehabilitasi Owa Jawa—Javan Gibbon Center (JGC) di Resort PTN Kawasan Bodogol TNGGP.

4. Punya curug dengan nama petugas Sebagai sebuah TN, TNGGP tak cuma menawarkan pemandangan Gunung Gede Pangrango tapi juga sebagian daerah tamasya berbasis alam termasuk Curug Andamas. Berdasarkan website resminya, curug atau air terjun yang terletak di Resort PTN Goalpara hal yang demikian dikasih nama “Andamas” sesudah nama para petugas yang berjaga di resor hal yang demikian pada 2016. “Andamas” yakni singkatan dari ANdri, DAdang, dan aMAS. Pada ketika itu, mereka bertiga tengah menjalankan pemeriksaan ke lokasi curug yang belum dikenal namanya. Akibatnya, para petugas hal yang demikian berinisiatif menyematkan “Andamas” sebagai nama curug yang dikelilingi oleh pohon-pohon rindang dan tanaman rambat yang cantik.

5. Panoramanya tampak dari Bukit Aurora Bukit Aurora yakni salah satu daerah tamasya di Sukabumi yang menawarkan panorama Gunung Gede Pangrango padahal jaraknya yakni 58,2 kilometer atau sekitar 2 jam 20 menit memakai kendaraan beroda empat. Laman sah TNGGP menceritakan, daerah tamasya hal yang demikian menyediakan sebuah gardu pandang dengan panorama perbukitan, pohon-pohon, serta Gunung Gede Pangrango di kejauhan. Baca juga: Jembatan Gantung Terpanjang di Asia Tenggara Ada di Sukabumi, Apa yang Menarik? Meski gunung hal yang demikian terbilang cukup jauh, tapi gagahnya Gunung Gede Pangrango konsisten bisa membikin orang yang memandangnya dari Bukit Aurora terkagum.

6. Rumah dari jembatan gantung terpanjang di Asia Tenggara TNGGP mempunyai sebuah jembatan gantung bernama Situ Gunung Suspension Bridge yang dilegalkan oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan pada Maret 2019.
Jembatan hal yang demikian digadang-gadang sebagai jembatan gantung terpanjang di Asia Tenggara. Karena, panjangnya yakni 243 meter dengan lebar 1,2 meter dan berada pada ketinggian 107 meter dari dasar tanah.