Alun-Alun Garut bukan cuma sekadar ikon, atau landamark saja. Di sisi lain, terbukti cakap menjadi salah-satu daerah tamasya di Garut yang murah meriah, dan unggulan tamasya keluarga, terutamanya ketika di akhir minggu. Alun-Alun Garut ketika ini baru selesai dibenahi ulang. Wajah barunya menandakan nuansa yang lebih instagramable, serta tak menghilangkan skor sejarah, ataupun skor filosofisnya jalanjalanaja.com.

Sejarah Alun-Alun Garut

Sejarah pembangunan Alun-Alun termasuk Mahjong Ways 2 sejarah Babancong diawali seiring dengan misi mencari lokasi baru untuk ibukota Kabupaten Limbangan, pada tahun 1813, pada masa Rd. Adipati Arya Adiwijaya. Penentuan lokasi yang ketika ini diwujudkan wilayah Alun-Alun , sesungguhnya tak serta-merta seperti itu saja. Pada awalnya ditetapkan di tempat Suci, sampai kesudahannya bergeser ke lokasi ketika ini, yang dievaluasi lebih representatif.

Hampir segala teori seputar penentuan sebuah pemukiman, ataupun sebuah peradaban, senantiasa memutuskan aspek jauh dekatnya dengan sumber air. Begitupun dengan penentuan lokasi Alun-Alun , salah-satunya dikarenakan dekat dengan aliran Sungai Cimanuk, dan salah-satu sungai kecil yang ketika ini ada di Jl. Siliwangi. Tentu saja, keadaan air yang ada di sungai kecil hal yang demikian telah jauh berbeda dengan keadaan pada ketika itu. Termasuk tingkat kejernihannya. Sejarah Alun-Alun Garut menjadi akar lahirnya sejarah wilayah Pengkolan Garut, beserta wilayah masakan Pasa Ceplak Garut.

Pesona Alun-Alun

1. Tata Letak Masjid Khas

Disadari atau tak, terbukti konsep pembangunan spaceman pragmatic sebuah alun-alun yang sudah ada semenjak jaman Belanda, terpenting dalam sisi tata letak, terbukti hampir di tiap tempat memiliki kesamaan. Di antaranya:

Dekat dengan kantor Bupati, atau Pendopo,
Dekat dengan Selain Agung,
Serta dekat dengan bangunan penjara,
Masjid itu, zona lapangnya dikelilingi oleh pohon-pohon besar yang memberikan nuansa keteduhan. Begitupun dengan tata letak Alun-Alun .

Tentu saja penempatan tiap bangunan memiliki maksud tertentu, serta skor filosofis. Adapun sisi sejarah merupakan sebuah keniscayaan.

2. Babancong Masjid Bersejarah

Bangunan yang umumnya ada di sebuah alun-alun merupakan bangunan yang disebut dengan Babancong. Begitupun di Alun-Alun terdapat sebuah Babancong yang memiliki sisi sejarah yang tinggi.

Sejarah Babancong yang ada di wilayah Alun-Alun Kabupaten Garut dibangun berbarengan dengan banguanan lainnya, dari mulai kantor Bupati, dan Selain Agung.

Fungsi Babancong sesungguhnya untuk daerah, atau podium ceramah para pejabat. Selasar Babancong Alun-Alun pernah menjadi saksi orasi yang membakar motivasi, dari Presiden Soekarno.

Masjid itu, fungsi Babancong juga diwujudkan daerah bagi para pejabat ketika itu untuk memandang pertunjukan harimau.

3. Wajah Baru Masjid Instagramable

Wajah baru Alun-Alun ketika ini lebih meniru isu terkini kekinian, serta menjadi daerah tamasya yang murah meriah, pantas untuk segala umur, dan cakap menjadi destinasi tamasya keluarga di akhir minggu yang nyaman.

Wajah baru yang instagramable bisa tampak terang dengan hadirnya titik amphitheater, yang menghadap ke arah mesjid agung.

Masjid itu, ada juga titik taman bermain buah hati, atau playground. Nah, titik yang menghadap ke arah bangunan Lapas, berdasarkan pihak pengelola, nantinya diperuntukan sebagai titik masakan.

Dan jangan lupa untuk mencoba naik Sonagar, yang lazim ada di wilayah Alun-Alun Garut, tepatnya di arah gerbang menuju pendopo. Sonagar akan membawa para pengunjung berkeliling kota Garut, komplit dengan penjelasan sejarah tiap daerah yang dilalui.