Provinsi Papua sebelumnya bernama Irian Jaya yang mencakup seluruh Tanah Papua bekas Nugini Belanda. Sejak 30 Juni 2022 provinsi ini dibagi menjadi lima provinsi. Provinsi pecahannya meliputi Papua Tengah, Papua Pegunungan, serta Papua Selatan. Sedangkan bagian baratnya terlebih dahulu dimekarkan menjadi Provinsi Papua Barat. Sebelumnya, Provinsi Papua memiliki luas 312.224,37 kmĀ² dan merupakan provinsi terbesar dan terluas pertama di Indonesia.

Mengenal Papua

Potensi ekonomi di Papua juga sangat tinggi. Kekayaan alam Papua begitu kaya dan semua kekayaan tersebut belum digali jalanjalanaja.com. Meskipun Papua kaya akan sumber daya alam, tetapi Papua masih bergantung pada Freeport. Papua bukan hanya kaya akan sumber daya alamnya saja, tetapi juga makanan khas yang tentu tidak boleh untuk dilewatkan. Nah, jika akan berkunjung ke Papua alangkah baiknya untuk tahu makanan khas Papua.

Baca Juga : 10 Makanan Khas Garut yang Terkenal Lezat

Makanan Khas Papua

1. Makanan Khas Papua Tepung Sagu

Sagu menjadi menjadi masakan tradisional beberapa daerah seperti Ambon dan Papua. Sagu bisa dibuat menjadi tepung yang dibuat dari teras batang rumbia atau pohon sagu. Tepung sagu hampir mirip tepung tapioka.

Manfaat sagu di antaranya adalah dapat mencegah penyakit lambung, aman dikonsumsi penderita diabetes, dapat membuat kenyang lebih tahan lama, dan baik untuk pertumbuhan anak.

Sagu bisa diolah menjadi papeda, sagu lempeng, sagu lempeng gula merah, sagu bakar kelapa, sagu bakar. Selain itu, bahan ini bisa kembangkan menjadi roti, biskuit, mie, soun, kerupuk, sagu mutiara, dan bahan sirup.

Seperti yang sudah diketahui oleh banyak orang bahwa Papua sangat dikenal dengan sagunya. Bahkan, makanan khas yang terbuat dari sagu sudah tersebar hampir di setiap daerah Indonesia. Apabila kamu ingin mendalami tentang sagu Papua, maka kamu bisa mencarinya melalui buku Sagu Papua karya Ahmad Arif. Lewat buku ini, wawasan kamu tentang sagu Papua akan bertambah.

2. Papeda

Papeda merupakan makanan khas Papua, Maluku, dan beberapa daerah di Sulawesi. Papeda menjadi makanan khas yang paling populer, bahkan masyarakat luar Papua pun juga banyak yang menyukai makanan satu ini. Bentuk makanan ini seperti pasta atau gel. Papeda mengandung karbohidrat pengganti nasi.

Papeda memiliki warna putih bening atau agak keruh dan tekstur lengket yang mirip dengan lem. Papeda dibuat dari proses pengolahan sagu. Makanan ini biasanya dihidangkan bersama ikan, daging, kelapa, sayuran dan lainnya. Papeda bisa dibungkus menggunakan daun pisang untuk dimakan nanti.

Makanan papeda ini bisa dibilang sudah dikenal hampir di semua daerah Indonesia. Bahkan, makanan yang satu ini terkadang sudah menjadi jajanan khas anak-anak SD. Lalu, apakah kamu pernah mencoba makanan khas Papua yang satu ini?

3. Sagu Lempeng

Sagu lempeng merupakan kue kering yang bisa dimakan langsung atau dicelupkan pada teh panas, kopi, dan kuah ikan. Bentuk dan ukuran kue ini bervariasi tergantung dari alat pencetak dan cara memasak. Sagu lempeng dikenal sebagai roti tawar khas Papua yang dibuat dari sagu, dicetak, dan dibakar. Selain dinikmati sendiri, sagu lempeng juga cocok dijadikan teman minum kopi atau teh saat sedang bersantai.

Pembuatan sagu lempeng terbilang mudah seperti pembuatan roti lain. Sagu diolah dengan cara dibakar dengan dicetak persegi panjang atau empat dengan besi. Rasa awalnya, tawar. Namun, setelah beberapa lama, rasanya sudah mulai bervariasi dengan gula untuk mendapatkan cita rasa manis. Teksturnya keras dan bisa dinikmati dengan dicampur atau dicelupkan ke air supaya lebih lunak.

Sagu lempeng kebanyakan berbentuk pipih dan persegi panjang. Rasa dari kue ini keras, tawas dan cepat mengembang di dalam air. Alat memasak kue ini disebut forna. Forna terdiri dari 4 sampai 6 lekukan yang terbuat dari tanah. Fungsi forna adalah penghantar panas ketika pemasakan sagu lempeng. Alat masak sagu lempeng ini juga menjadi penyimpan panas, sehingga suhu panas selama proses memasak dapat merata.

4. Kue Bagea Sagu

Kue bagea sagu merupakan salah satu kue khas Papua yang dibuat dari tepung sagu dan tepung kenari. Selain dikenal sebagai oleh-oleh khas Papua, kue bagea sagu juga banyak dibuat di Maluku, Sulawesi Utara.

Kue manis ini berbahan dasar tepung sagu yang memiliki tekstur sedikit keras ketika digigit. Biasanya, kue kering ini dicelupkan ke minuman terlebih dahulu agar tekstur kerasnya menjadi sedikit lembut. Makanan ini sangat pas dikonsumsi ketika sedang mengisi waktu luang atau saat hujan turun. Apakah kamu pernah mencobanya?

5. Sagu Bungkus Ulat Sagu

Sagu Bungkus Ulat Sagu merupakan makanan tradisional khas Papua. Ulat sagu yang berada di dalam pohon ini bisa diolah dan dimasak bersama dengan sagu. Ulat sagu ini membutuhkan proses pembakaran di atas arang selama 15-25 menit. Sagu bungkus ulat sagu bisa dimakan ketika hangat bersama papeda.

Selain ulat sagu, isi makanan ini bisa diganti dengan pisang mengkal (setengah matang) atau kepala parut. Ulat sagu baik dikonsumsi karena mengandung protein. Makanan ini rendah serat, bisa dimakan secara langsung maupun dengan cara digoreng atau di sate.

Dalam budaya Papua, ulat sagu menjadi unsur penting dalam ritual perayaan oleh Suku Asmat. Sebuah ritual makanan disiapkan oleh Suku Kamoro dalam pemberian nama anak laki-laki mereka. Ritual makanan ini terdiri dari campuran tepung sagu dengan siput atau kerang jenis tertentu dan ulat sagu yang dibungkus dalam kemasan daun sagu berukuran panjang.

6. Udang Selingkuh

Udang selingkuh merupakan makanan khas daerah Papua. Udang yang dipakai biasanya jenis udang air tawar. Tekstur dari udang ini mirip dengan lobster. Disebut udang selingkuh karena udang tersebut memiliki bentuk capit seperti kepiting. Warga lokal menganggap udang tersebut berselingkuh dengan kepiting.

Dalam proses penyajian, biasanya udang ini direbus, digoreng, dan juga dibakar. Selama dibakar biasanya ada yang menambahkan bumbu atau garam saja, dan ada juga yang tidak. Apapun teknik memasaknya, cita rasa khas dari makanan yang satu ini tetap akan terasa.

Dengan berjalannya waktu, bumbu untuk memasak udang selingkuh mulai beragam ada yang menggunakan saus tiram, lada hitam, saus padang, dan juga asam manis. Jangan lupa pelengkap udang selingkuh ini yaitu, sayur kangkung, dan juga bunga pepaya dijamin makin nikmat dan lezat. Terlebih lagi, tekstur masakan udang ini lembut dan manis.