Berkunjung ke Pinrang akan terasa kurang komplit sebelum mengunjungi si air terjun bernama Karawa. Keadaan alamnya yang masih asri dan dipadukan dengan bunyi gemericik air yang turun dari ketinggian, dirasa sanggup menghadirkan kenyamanan. Padahal dikatakan sebagai obyek tamasya baru, tetapi kecantikannya telah bisa menarik perhatian masyarakat jalanjalanaja.com. Ketimbang penasaran dengan pesonanya, simak dulu review berikut.

Mengenal Air Terjun Karawa

Penat dengan nuansa perkotaan yang penuh dengan kebisingan, tamasya alam senantiasa dapat menjadi daerah pelarian terbaik untuk mengisi motivasi kembali. Tidak perlu bingung mencari lokasi tamasya terbaik, sebab air terjun bernama Karawa dapat menjadi solusinya. Saat hingga di lokasi tamasya, pengunjung diwujudkan kagum terkagum tiada henti dengan pesona alamnya yang terlihat cantik.

Baca Juga : Air Terjun Pelangi Jonjo Parigi di Kabupaten Gowa

Air terjun yang berada di Pinrang ini mempunyai ketinggian menempuh 50 meter lebih, dan berada ideal di puncak Gunung Karawa. Dengan ketinggian hal yang demikian, pengunjung telah dapat mendengar deru air yang turun dengan derasnya dari kejauhan. Belum lagi bila datang di musim penghujan, dijamin volume air yang ditumpahkan menjadi lebih besar sekalian membikin orang menjadi lebih penasaran.

Keadaan Alam Air Terjun Karawa

Selagi berada disana, keadaan alamnya yang masih asri nan natural bisa dirasakan sepuasnya tanpa merasa terganggu. Apabila diperbandingkan dengan air terjun pada biasanya, wujud air terjun Karawa terlihat unik tetapi tak menghilangkan sisi cantiknya. Semenjak menapak di wilayah tamasya ini, pengunjung seakan akan dibawa ke daerah private nan syahdu dengan bunyi alam dan gemericik bunyi air yang turun.

Untuk hingga di lokasi utamanya, pengunjung patut mencapai perjalanan sekitar 1 kilometer dari jalan poros Kecamatan. Selama perjalanan, medan yang patut dilalui tidaklah gampang seperti yang dibayangkan. Pun tidak jarang ditemukan jalan menanjak nan berliku yang cukup tajam, sehingga penting untuk menjaga stamina selama perjalanan berlangsung. Karena, pengunjung kan mengeluarkan kekuatan ekstra sampai berkeringat supaya hingga di tujuan.

Rasa letih selama berjalanan pelan hilang dan terobati dengan sendirinya saat telah hingga di lokasi yang diharapkan. Bagaimana tak, pengunjung pun disambut dengan postur air terjun dengan air yang semacam itu bening nan menyegarkan. Perpaduan antara rindangnya pohon-pohon, kejernihan air, kilatan dari bebatuan yang tertata rapi, dan keadaan alamnya yang masih asri dirasa sanggup menyegarkan pikiran dan mata sekalian.

Dengan kecantikan alam yang dimiikinya, tidak perlu kaget seandainya daerah tamasya ini tidak pernah sepi dikunjungi secara khusus saat memasuki hari libur tiba. Pun telah bisa dipastikan seandainya wilayah tamasya ini akan dipadati dengan masyarakat dari pelbagai tempat. Seandainya mau mencari daerah untuk merelaksasi pikiran, ada bagusnya berkunjung di hari umum mengingat jumlah pengunjung yang datang tak terlalu banyak.

Isu akan kecantikan tamasya air satu ini bukan cuma terdengar sampai ke pelosok dalam negeri semata, tetapi telah terdengar sampai ke negeri tetangga. Oleh sebabnya, tidak jarang pengunjung akan menemukan pelancong asing tengah merasakan kesejukan air dari air terjun ekosotis ini dan berbaur dengan pelancong lokal lainnya. Mengamati antusias pelancong asing, menyadari seandainya warisan alam dari Indonesia sepatutnya dikasih jempol.