jalanjalanaja.com – Makanan Khas Wakatobi terkenal dengan keindahan alamnya. Daerah yang mempunyai deretan kehidupan laut menakjubkan dan pantai nan indah. Biasa travelers menyebutnya dengan sepotong surga kecil di Indonesia.

Kepulauan Wakatobi terdiri dari empat pulau di Sulawesi Tenggara, yaitu Wangi-wangi, Kaledupa, Tomia, dan Binongko.

Wakatobi adalah sebuah pulau di Indonesia yang terkenal dengan keindahan alamnya. Pulau ini juga memiliki banyak makanan khas yang lezat dan enak.Berikut ini adalah makanan khas wakatobi, Mari kita simak info selengkapnya.

Ikan Bakar Colo-Colo

Wakatobi sebuah kependekan kata atau akronim dari beberapa nama pulau besar yang ada didalamnya, yakni Pulau Harum-Wangi, Pulau Kaledupa, Pulau Tomia, dan Pulau Binongko. Ke-4 pulau besar yang cantik ini berpadu pada sebuah panggilan yakni Wakatobi. Tidak cuma keelokan pulaunya saja, tetapi bermacamnya biota laut yang hidup di bawah perairannya juga berlimpah.

Wilayahnya yang ada di dekat lautan dan tersedianya biota laut seperti ikan yang berlimpah jadi argumen mengapa warga Wakatobi banyak yang profesinya sebagai nelayan. Karena ada tersedianya ikan yang berlimpah, warga juga memiliki inisiatif untuk memproses ikan itu jadi bermacam olahan makanan sedap yang tentu saja kaya gizi seperti Ikan Bakar Colo-Colo ini.

Baca Juga : Makanan Khas Muna yang Unik dan Terkenal Lezat

Makanan ciri khas yang sedap ini umumnya memakai ikan tongkol atau mujair sebagai material dasarnya. Ikan yang telah bersih selanjutnya diberi dengan kombinasi bumbu seperti perasan jeruk nipis dan garam. Ketidaksamaan Ikan Bakar Colo-Colo dengan ikan bakar secara umum adalah berada pada sambal yang dipakai, yakni sambal Colo-Colonya yang berasa pedas manis ciri khas Wakatobi.

Sambal Colo-Colo sendiri dibuat dari kombinasi cabe, perasan jeruk nipis dan kecap. Ada cabe dan kecap yang ada dalam sambal ciri khas Wakatobi berikut yang bisa hasilkan rasa pedas manis. Tidak itu saja, tambahan jeruk nipis didalamnya berperanan penting dalam membuat rasa sambal yang fresh. Benar-benar, olahan ini sangat sedap tidak ada saingannya.

Ikan Parende

Olahan makanan ciri khas ini dari ikan yang lain ialah Ikan Parende. Ikan Parende sebagai kulineran yang termasuk susah dijumpai di wilayah lain. Makanan ciri khas yang berasa sedap ini sangat populer di Wakatobi dan jadi makanan favorite untuk warga disitu. Rasanya yang sedap, penampilannya yang mengunggah hasrat bisa menarik siapa saja untuk tidak henti-henti menyembahnya.

Masakan Ikan Parende ini biasa memakai ikan kakap merah sebagai material dasarnya. Penyeleksian ikan kakap merah sebagai material dasar pembikinan olahan ini adalah karena pada jaman dulu, ikan kakap merah dipandang makanan yang cuma dapat dimakan oleh warga kelas tinggi. Tetapi, pada jaman saat ini olahan sedap ini bisa dicicipi oleh semua kalangan masyarakat.

Memanglah tidak komplet rasa-rasanya bila Anda berkunjung Wakatobi tanpa mencoba hidangan berasa sedap ini. Kuahnya yang demikian sedap saat diseruput benar-benar pas dikonsumsi sambil nikmati pemandangan cantik Wakatobi. Makanan ciri khas ini dibikin dengan ikan kakap merah yang diolah bertepatan dengan kuah asam dan cabe. Ditanggung Anda pasti suka saat mencicip olahan Ikan Parende ini.

Kuah sedap yang dihidangkan bertepatan dengan ikan kakap merah ini dengan bahan dasar cabe rawit, merica, bawang merah, garam, daun bawang, belimbing wuluh, tomat, jeruk nipis dan tarakan gula sesuai dengan selera. Tak lupa juga ditambah lagi suwiran daun kemangi yang berperanan penting dalam hasilkan wewangian masakan jadi lebih lezat.

Kasuami

Bila mengulas berkenaan lauk pauk sedap seperti Ikan Bakar Colo-Colo dan Ikan Parende di atas, kurang komplet rasanya jika tidak melahapnya bersama sajian nasi hangat. Tetapi, warga Wakatobi umumnya memakai Kasuami sebagai alternatif nasi. Rasanya yang renyah dan sedap dan tinggi akan karbohidrat membuat warga Wakatobi pilih Kasuami sebagai alternatif nasi.

Berdasar sejarahnya, Kasuami sendiri memang datang dari Wakatobi yang diusung oleh beberapa pelaut disitu. Warga Wakatobi pada jaman dulu terkenal sebagai pelaut ulung di Nusantara. Kasuami yang kaya karbohidrat ini dipakai sebagai perbekalan oleh beberapa pelaut Wakatobi saat terjang lautan. Kepopuleran Kasuami bukan hanya dikenali di Wakatobi saja bahkan juga ke Filipina.

Kasuami diputuskan sebagai alternatif nasi oleh warga Wakatobi karena Pulau Wakatobi mempunyai tanah yang tandus dan berbatu hingga dipandang susah banyak tanaman seperti padi. Tetapi, tanaman ubi-ubian bisa tumbuh subur di sini. Kasuami sendiri dengan bahan dasar singkong atau ubi kayu yang telah diparut dan dikeringkan lalu ditumbuk lembut dan dikukus untuk selanjutnya dibuat kerucut.

Lapa-lapa

Lapa-lapa sebagai makanan yang perlu ada saat lebaran. Pasalnya makanan ini tidak diolah tiap hari oleh warga Wakatobi, cuma di saat-saat tertentu. Misalkan di saat lebaran, sunatan dan beberapa kegiatan keramat yang lain.

Bila di wilayah lain membuat ketupat, lontong atau buras pada hari lebaran, berlainan dengan warga Wakatobi, di mana lapa-lapa sebagai menu yang harus disajikan saat lebaran.

Langkah membuat lapa-lapa termasuk simpel. Beras diolah lebih dulu dengan santan kelapa yang telah dikasih garam sedikit, dengan beberapa lembar daun pandan. Sesudah 1/2 masak, masakan ini didiamkan selanjutnya ditempatkan ke janur kuning yang telah dibuat, dan yang paling akhir diolah kembali sampai masak.