Cagar Alam Gunung Tangkoko Batuangus – Menginjakkan kaki di Sulawesi, anda malahan tidak cuma akan disuguhkan dengan panorama bawah lautnya yang cantik. Kecuali Bunaken yang menjadi salah satu rumah dari biota laut, karenanya anda malahan juga perlu berjalan dan berkunjung ke Bitung, Sulawesi Utara. Dimana terdapat salah satu cagar alam belantara yang berada di Gunung Tangkoko jalanjalanaja.com.

Mengetahui Lebih Dekat Cagar Alam Gunung Tangkoko

Bagi anda yang sedang mengerjakan perjalanan tamasya menuju tempat Sulawesi Utara, pastikan anda untuk mampir dan mengunjungi salah satu cagar alam yang ada di Gunung Tangkoko. Untuk dapat hingga ke daerah satu ini, karenanya anda malahan perlu untuk mengerjakan perjalanan menuju Kotamadya Bitung yang berada di Sulawesi Utara. Untuk jalan yang wajib anda tempuh sampai hingga ke cagar tamasya ini malahan cukup berkelok.

Baca Juga : Gunung Tangkoko, Spot Camping dengan View Alam Memukau

Dimana nantinya anda malahan wajib melalui trek yang menajak dan juga via sebagian wilayah hutan. Akan namun anda malahan tidak perlu cemas, pasalnya anda akan menerima udara yang segar saat menjelang wilayah tamasya satu ini. Sekiranya anda berangkat dari kota Manado dengan mengendarai sebuah kendaraan beroda empat, karenanya anda malahan nantinya akan membutuhkan waktu sekitar satu jam untuk dapat hingga ke daerah satu ini.

Wilayah satu ini malahan mempunyai banyak sekali keragaman hayati yang dapat anda peroleh saat menjelang kawasan ini. Bermacam-macam variasi flora malahan dapat anda jumpai, ucap saja seperti kantong semar, edelweis, nantu dan juga aras ataupun pohon beringin. Kecuali itu, anda malahan juga akan menemukan berjenis-jenis variasi hewan lainnya yang mendiami daerah satu ini,

Bermacam-macam satwa hal yang demikian diantaranya merupakan seperti musang cokelat, elang laut, maleo, rangkong, tarsius, kuskus, dan juga rusa juga bisa dengan gampang untuk anda peroleh di daerah satu ini. Warga sekitar malahan nantinya akan bersuka ria hati untuk menemani anda memutari cagar alam satu ini sembari membeberkan dan berperan sebagai pemandu. Untuk anda yang mau mengunjungi untuk pertama kali, karenanya anda malahan sebaiknya perlu untuk bertanya terhadap penduduk sekitar.

Pasalnya saat anda berada di trek menuju ke daerah satu ini, karenanya anda malahan akan mendapati minimya pertanda yang akan memberi nasehat ke daerah cagar alam hal yang demikian. Untuk pertanda jalannya sendiri hanyalah dirulas dengan sebuah kertas yang dipaku pada sebuah pohon. Sehingga tidak heran banyak orang yang sering kali tersesat saat sedang mengerjakan perjalanan menuju cagar alam yang mempunyai luas sebesar 3.195 hektar ini.

Cagar alam satu ini malahan juga berbatas lantas dengan Cagar Alam Gunung Duasudara. Untuk anda yang mau menempuh cagar alam satu ini, karenanya anda malahan memang butuh usaha yang lebih untuk dapat hingga ke daerah satu ini. Pasalnya, lokasi yang cukup tersembunyi ini akan membikin anda wajib bertanya terhadap penduduk lokal seperti yang sudah diterangkan sebelumnya.

Meski daerah ini betul-betul terpencil, akan namun Cagar alam Tangkooko ini malahan sudah banyak dikenal oleh para penyuka tamasya alam dan juga para peneliti. Kera ini rupanya, saat Alfred Russel Wallace malahan di tahun 1861 sudah mengunjugi dan menemukan spesies babirusa dan maleo. Akan tetaoi semenjak tahun 1915, spesies maleo malahan telah tidak dapat untuk anda peroleh di daerah ini lagi. Kera ini dikarenakan adanya eksploitasi yang dikerjakan oleh penduduk, mendesak maleo untuk masuk ke pedalaman.

Lebih Dekat Dengan Satwa Endemik

Kecuali wolai atau yang acap kali diketahui dengan sebutan Yaki merupaakn salah satu kera hitam yang berasal dari Sulawesi Utara. Untuk jumlah keseluruhan di dunia adalah terdapat 23 spesies macaca. Dimana 7 diantaranya adalah spesies yang ada di Sulawesi. Untuk macaca nigra ini cuma terdapat di Sulawesi Utara dan berada di Cagar Alam Gunung Tangkoko. Satwa satu ini malahan mempunyai tubuh hitam dan juga memiliki rambut jambul di atas kepalanya.

Untuk ciri khas berikutnya yang perlu untuk anda kenal merupakan mempunyai bokong yang berwarna merah muda. Kecuali itu, Yaki ini malahan juga mempunyai keunikan lainnya adalah memiliki moncong yang lebih kelihatan dan juga kulit yang berada di sekitar penis berwarna merah muda. Untuk yang berjenis kelamin bertina, karenanya anda mempunyai bokong berwarna merah menyala yang betul-betul mencolok.

Yaki ini adalah salah satu hewan yang tersebar di hutan lindung dan juga hutan primer di Sulawesi Utara. Akan namun, anda malahan nantinya akan banyak menemuinya di Cagar Alam Tangkoko. Akan namun, sayangnya populasi dari binatang bernama Yaki ini, setiap tahun mengalami penurunan. Kera ini dikarenakan banyak diburu oleh masyarakat dan Yaki malahan relatif acap kali untuk turun ke pemukiman warga sebab mencari makanan.

Yaki sendiri adalah binatang yang mengkonsumsi daun dan juga ular. Akan namun, beberapa besar makanannya merupakan buah buahan, tikus dan juga erau. musim reproduksi tiba, Yaki betina acap kali kali untuk hamil pada bulan Juli sampai Desember. Sehingga nantinya akan melahirkan pada musim yang paling tinggi adalah di bulan Maret sampai April.